Selamat malam, dimalam yang sesunyi ini gue akan cerita tentang pengalaman gue beberapa minggu ini. Cerita kali ini bukan tentang " Diet " namun pada tulisan gue kali ini gua bakal nerangin kisah hidup gue yang lumayan miris. Cinta, cinta merupakan kata yang paling banyak dikenal oleh spesies manusia di dunia ini. Anak kecil, ABG, Om - om, maupun sampai yang tua pun mengenal cinta. Termasuk gue.
Cinta kadang - kadang membuat orang berubah contohnya saja temen gue yang dulu nya brandal, namun setelah menemukan pujaan hatinya sekarang malah jadi anak alim. Begitu juga dengan gue sebenarnya gue pernah ngerasain yang nama nya cinta pada pandangan pertama dan sampai sekarangpun gue masih nyimpen rasa sama bidadari pujaan gua. Banyak perjuangan sudah gua lakuin buat dia dari bantuin bikin tugas sampai gue rela semua waktu gue buat dia. Heheheh kaya di film film dramatisnya perjuangan gua.
Sangka tidak disangka semua perjuangan gue seakan retak pada hari itu. Jumat merupakan hari pembuktian cinta gue ke dia, dari pagi gue berusaha memikirkan apa yang harus gue ungkapkan ke dia sampai gue nyoba buat bikin surat karena dalam film Thailand yang gue tonton surat sangat manjur bikin orang yang gue cintain ngejawab pertanyaan gue. Jam 2.00 gue nyoba nyari dia ke kampus, sampai di kampus gue ketemu dia dan gue pun manggil seperti biasa. Setelah suasana pun memungkinkan gue berusaha deketin dia dengan awalan memegang tanganya. Tak ada perlawanan hanya seakan dia tersipu malu dan hanya terdiam sambil memandang gue.
Akhirnya setelah beberapa menit kita saling berhadapan gue pun berusaha mengungkapkan isi hati gue ke dia dengan mengatakan bahwa gue suka sama dia. Suasana pun terasa hening kembali tanpa ada sepatah kata hanya pandangan yang terlihat antara kami berdua. Hening pun terpecah ketika beberapa patah kata terucap dari mulut manisnya" Maaf ya aku udah ada yang punya" gue pun bangun dari harapan gue. Gue ga nyangka bodohnya gue, walaupun sudah berapa lama gue bersama dan mengenalnya tapi gue ngak pernah nanyak apakah dia sudah ada yang punya atau belum.
Dia pun melepas melepas tangan gue dan berlalu tanpa kata, gue hanya diam meratapi remuknya hati ini. Hidup gue pun terasa seperti difonis penyakit terminal dengan tidak bisa menerima kenyataan yang terjadi seakan mimpi indah gue lenyap dalam beberapa menit. Dari hari itulah gue belajar bahwa sebelum mencintai seseorang elu harus menyelidiki dulu keadaan yang elu sasar jangan asal sambar aja kaya ikan lele